DUA "WANITA" BERTENGKAR
Acara Pemilihan Putri Indonesia 2001 yang diselenggarakan di Hotel Le Meridien Jakarta sudah berlalu, namun bagi para finalis kenangan menginap di Hotel Le Meredien tak terlupakan.
Kesempatan menginap dan menikmati berbagai sarana hotel berbintang lima - yang beroperasi sejak 1992 - itu tentu sangat menyenangkan.
Namun, ditengah-tengah masa karantina melelahkan sekaligus mengasyikkan itu, para finalis sempat terusik dengan kejadian-kejadian janggal dan mengejutkan.
Seorang finalis bahkan sempat melihat dua hantu wanita berkelahi.
Ceritanya begini, suatu malam sekitar pukul 23, sang finalis masuk kamar hotel. Ia berniat mandi dan istirahat karena esok pagi akan ada wawancara.
"Begitu masuk kamar, saya langsung ke kamar mandi. Menghidupkan kran bathtub dan membersihkan wajah. Tiba-tiba, air kran berhenti dan terdengar suara dua wanita bertengkar.
Semakin lama, suara pertengkaran itu semakin
keras," tutur sang finalis - yang rupanya "bernyali besar" saat berkunjung ke Redaksi KARTINI.
Setelah mandi, sang finalis dari salah satu propinsi di Sulawesi itu, naik ke tempat tidur. Tapi perseteruan sepasang hantu yang mengenakan busana wanita esksekutif - wajah keduanya kurang jelas karena menghadap ke dinding
atau ke jendela kaca - semakin seru. "Dasar perempuan brengsek! Pengganggu suami orang! Kubunuh kau!" teriak salah satu hantu.
Sementara hantu
perempuan lainnya berusaha menjambak rambut lawannya.
Dengan perasaan kesal sang finalis Putri Indonesia turun dari ranjang dan
mendekati dua hantu perempuan itu. "Bu, Bu, tolong jangan bertengkar di sini. Saya harus istirahat karena besok pagi ada wawancara," kata sang
finalis pada dua hantu itu.
Pertengkaran berhenti sejenak. Tapi, beberapa detik berselang, mereka kembali bertengkar. "Suamimu yang mengejar-ngejar aku!" sahut hantu kedua seraya mendekati jendela kaca. Hanya dalam hitungan detik, kedua sosok
"wanita berambut panjang" bergulat dan salah satunya mendorong lawannya ke
luar jendela hotel.
Setelah itu sang hantu yang tinggal duduk di ranjang.
"Saya membunuhnya karena dia merebut suami saya."
Dalam keadaan masih terbangun - dan tentu saja sadar penuh - sang finalis mohon agar hantu pergi dari kamarnya. "Ya saya mengerti. Tapi tolong tinggalkan saya sekarang! Saya mau tidur!" kata sang finalis menirukan
dialognya dengan sang hantu. "Setelah itu, dengan langkah perlahan, ia menjauh dan lenyap."
"Karena penasaran, setelah sang hantu pergi, saya sempat memeriksa gerendel jendela. Ternyata tertutup rapat!" Tak urung cerita tentang kemunculan dua hantu itu membuat para finalis merasa ketakutan meskipun dikatakan bahwa mahluk itu tidak akan mengganggu.
Benarkah Hotel Le Meridien berhantu? Nenden R Sukasah, Direktur Pemasaran hotel itu membantah dengan bijaksana. "Saya memang pernah mendengar cerita
itu. Tetapi belum pernah mengalami sendiri," kata Nenden.
Menurut Nenden,
mungkin saja seseorang bisa melihat sesuatu di Le Meridien karena orang itu mempunyai kemampuan supranatural. Artinya, jika orang itu dibawa ke tempat lain, bisa jadi ia akan menemukan mahluk-mahluk halus seperti yang disinyalir ada di Le Meridien.
Tapi, sepanjang pengalaman Nenden dua tahun bekerja di hotel itu, belum pernah ada tamu - yang sebagian besar orang asing -mengeluh diganggu mahluk halus.
Meski arealnya tak terlalu besar, Hotel Le Meridien termasuk salah satu hotel bintang lima terkemuka di Jakarta. Beragam fasilitas bisa ditemui di sana: antara lain 5 jenis restoran, termasuk restoran Libanon dan Jepang, Spa, Fitness Center dan Salon.
Satu hal yang pasti, apapun pendapat orang tentang alam gaib, mahluk halus, hantu atau lainnya memang berbeda-beda. Bahkan ia sangat yakin, berita simpang siur keberadaan mahluk halus di Le Meridien, tidak akan mempengaruhi aktivitas hotel. "Kami tetap mempunyai pangsa pasar sendiri yang senang European style, yang menjadi ciri khas kami," tuturnya optimis.
0 komentar:
Posting Komentar