Lawang Sewu Dendam Kuntilanak

Kamis, 23 Juli 2009

Sekelompok remaja, mereka adalah DISKA, 18 th, cantik dan baik hati, NAYA, 18 th, cantik, seksi, badung, mengidap asma, CIKA, 18 th, cantik, seksi juga badung, sangat pemberani, DINDA, 18 th, berkaca mata tebal dan berbadan gendut, sangat penakut, YUGO, 18 th, tampan dan selalu sok ganteng, ARMEN, 18 th, tampan sok pemberani dan gak percaya dengan tahayyul dan ONIL, 18 th, kurus, kutu buku, penakut, dan mempunyai kebiasaan buruk, kalau ketakutan selalu saja ngompol (komedi karakter). Mereka sedang menikmati liburan di kota Semarang. Liburan ini untuk merayakan kelulusannya dari SMU.


Suatu malam, ketika mereka berada di diskotik, Yugo dan Armen sengaja membuat teman-temannya mabuk. Alasannya, sudah hari kelima mereka di Semarang, setiap kali mereka menikmati hiburan malam, selalu saja teman temannya tidak mau mabuk. Malam itu Armen dan Yugo berhasil membuat mabuk mereka semua. Kecuali Diska, dia berhasil menghindari mabuk yang sudah di rencanakan oleh kedua temannya ini.


Ketika mereka pulang menuju rumah kakek Naya yang tinggal di semarang, mereka semua dalam kondisi mabuk berat, kecuali Diska yang menyetir mobil. Di dalam mobil, mereka semua berteriak-teriak sambil tertawa-tawa mabuk. Di tengah jalan di depan gedung Lawang Sewu, mereka meminta Diska berhenti karena Armen dan Yugo kebelet kencing. Mereka turun dari mobil dan dalam keadaan mabuk, para cowok itu berlomba-lomba kencing (siapa yang kencingnya paling jauh). Kebetulan mereka kencing di depan pagar gedung Lawang Sewu hingga air kencing mereka masuk ke dalam area Lawang Sewu. Cika, Naya dan Dinda yang juga mabuk, tertawa-tawa melihat kelakuan Armen, Yugo dan Onil. Saat itu Cika juga kebelet kencing dan mencari tempat untuk kencing. Sambil mabuk, Cika masuk ke area Lawang Sewu dan kencing di dalam area gedung.


Armen, Yugo, Onil, Naya, Dinda dan Diska menunggu Cika di luar gedung. Setelah sekian lama mereka menunggu, Cika tidak muncul juga. Akhirnya mereka masuk ke dalam gedung untuk mencari Cika. Di antara gelapnya gedung Lawang Sewu, mereka berusaha mencari-cari Cika, tapi tidak berhasil menemukannya. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan akan mencari Cika besok siang.


JATMIKO, 60 th, kakek Naya terkejut mendengar berita menghilangnya Cika. Dari kakek Jatmiko kemudian mereka semua mengetahui kalau Lawang Sewu adalah gedung yang sangat angker. Ada beberapa pantangan untuk memasuki Lawang Sewu. Pantangan pertama, bagi perempuan yang sedang menstruansi dilarang untuk masuk, kedua, tidak boleh berbuat mesum dan ketiga, tidak boleh kencing di tempat ini. Pada siang harinya, mereka kembali mendatangi gedung Lawang Sewu untuk mencari Cika lagi. Tetapi Cika tidak juga dapat ditemukan.


Malam harinya, Diska yang sedang berada di rumah kakek Naya, mendapat telpon dari Cika yang mengatakan dia masih terjebak di gedung Lawang Sewu. Saat itu juga Diska mengajak teman-temannya untuk kembali ke sana menyelamatkan Cika. Mulanya Onil menolak untuk kembali ke sana, tapi karena semua temannya memaksa, ahirnya Onil yang sangat penakut ini terpaksa ikut juga.
Di depan Lawang Sewu, Diska kembali mengingatkan pesan kakek Naya untuk tidak melanggarnya. Tapi Armen tidak percaya dengan larangan-larangan itu dan dengan sombong ia memimpin usaha pencarian Cika itu. Di sinilah teror-teror hantu mulai muncul. Pertama yang muncul adalah hantu Noni Van Ellen (keturunan Belanda). Dinda yang melihat hantu Noni Van Ellen langsung kesurupan dan tiba-tiba mengamuk mencaci maki teman-temannya dengan menggunakan bahasa Belanda. Mereka berusaha menyadarkan Dinda, dan setelah sadar, Dinda mengaku dengan takut-takut bahwa ia sedang menstruansi. Diska langsung marah pada Dinda karena berani melanggar pantangan itu. Dinda beralasan kalau ia takut tinggal di rumah sendirian. Kemudian mereka mengambil keputusan kalau Onil harus mengantarkan Dinda keluar dari Lawang Sewu, sementara yang lainnya terus melanjutkan mencari Cika.


Dinda dan Onil yang sangat penakut kemudian mencoba keluar dari Lawang sewu dalam kegelapan. Lalu mereka di teror oleh hantu hantu, yang membuat Onil terkencing-kencing di tempat ini. Onil sangat ketakutan ketika menyadari kalau dirinya telah melanggar pantangan dengan kencing sembarangan di dalam Lawang Sewu itu. Lalu muncul hantu dengan kaki terbelenggu oleh bola rantai, di depan Onil. Onil tidak sanggup berlari dan menangis di tempat ini sambil berpelukan dengan Dinda.
Sementara itu, di dalam Lawang Sewu, Armen, Yugo, Naya dan Diska syok menemukan mayat Cika. Ketika mereka hendak mengangkat mayat Cika, muncullah hantu dengan kaki terbelenggu mendekati mereka dan membuat mereka lari kalang kabut. Ketika sedang berusaha melarikan diri, Diska terpisah dari rombongan.


Sementara Naya, Yugo dan Armen tersesat masuk ke ruang bawah tanah yang sangat sempit dan gelap. Pada saat itu, Armen merasa sangat ingin kencing. Ketika ia hendak kencing, Naya dan Yugo mengingatkan untuk tidak kencing sembarangan. Tapi Armen nekat kencing karena ia tidak percaya dengan tahayyul. Pada saat kencing, ternyata Armen mengencingi anak hantu yang sedang duduk (mereka tidak melihat kejadian ini). Kemudian mereka kembali berjalan mencari jalan keluar. Di tengah jalan mereka syok melihat Hantu SISI, 18 th. Mereka mengenali hantu Sisi.


Ketika mereka berhasil keluar dari ruang bawah tanah, tiba tiba Armen terpisah dari Yugo dan Naya. Armen di teror oleh anak hantu yang tadi dikencinginya. Armen berlari ketakutan menghindar tetapi muncul hantu Sisi yang juga meneror dan menakutinya. Hingga akhirnya Armen tewas.


Keesokannya, Naya, Yugo, Dinda dan Onil melaporkan kejadian yang mereka alami ke polisi. Lalu Polisi mengambil mayat Cika dan pada saat ini ditemukan juga mayat Armen. Kejadian ini membuat mereka menjadi sangat ketakutan. Lalu mereka memutuskan untuk kembali pulang ke Jakarta naik kereta api.
Di kereta api, tanpa sepengetahuan mereka, Hantu Sisi terus mengikuti mereka dan duduk di bawah kursi yang diduduki Yugo dan Naya.


Ketika sampai di Jakarta, Naya dan Yugo membicarakan tentang Sisi. Naya mengatakan kalau Sisi kini bangkit dari kuburan dan menteror mereka. Tapi Yugo tidak mempercayainya. Malam harinya, Naya yang hendak tidur di teror oleh Hantu Sisi. Naya berhasil keluar dari rumahnya dan menuju ke rumah Yugo. Di sini Yugo kembali menenangkan Naya dan mengantarnya pulang. Ketika Yugo pulang dari rumah Naya, Hantu Sisi muncul dan meneror Yugo. Hingga akhirnya Yugo meninggal.


Esoknya Naya menangis histeris mengetahui Yugo tewas dengan mengenaskan. Malamnya Naya kembali diteror oleh Sisi. Tetapi Naya berhasil meloloskan diri dan menemui Diska. Di sinilah Naya menceritakan tentang rahasia yang selama ini ditutupinya.


Dua bulan lalu, ketika Naya, Yugo, Armen dan Cika baru pulang dari diskotik, mobil mereka menabrak Sisi, seorang anak tukang kebun di sekolah mereka. Mereka berempat turun dari mobil dan mendapati Sisi tergeletak berlumuran darah di atas aspal. Pada saat itu mereka panic karena sebuah mobil polisi tampak dari kejauhan mendekat kearah mereka. Mereka segera memasukkan tubuh Sisi ke dalam mobil dan meletakkannya di lantai mobil. Dan ketika polisi menanyai mereka, tiba-tiba tubuh Sisi bergerak dan mengerang. Diam-diam di dalam mobil Yugo membekap mulut dan hidung Sisi hingga Sisi meninggal kehabisan napas. Mereka membohongi polisi dengan berbagai alasan dan berhasil lolos dari kecurigaan polisi. Kemudian ketika mereka mendapati Sisi meninggal dalam mobil mereka, dengan panic mereka membuang tubuh Sisi ke jurang untuk menghilangkan jejak.


Diska syok mendengar cerita itu. Diska menganjurkan agar Naya ke rumah orang tua Sisi untuk minta maaf. Dan ketika esoknya Naya, Diska, Dinda dan Onil ke rumah Sisi, mereka mendapati RATIH, 45 th, ibu Sisi, yang terus saja menangis. Ratih bercerita bahwa nasib Sisi sama dengan saudara kembarnya, Sasa yang meninggal dua tahun lalu jatuh dari ketinggian gedung Lawang Sewu. Konon kabarnya, pada saat itu Sasa jatuh karena menghindari niat jahat pacarnya yang akan memperkosanya.
Naya ketakutan dan meminta maaf mengakui kesalahannya kepada Ibu Ratih. Dengan berat, Ibu Ratih memaafkan. Dan malamnya Naya kini di terror oleh dua hantu kembar, yakni, Sasa dan Sisi hingga Naya meninggal.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

TUHAN TELAH MATI !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1

novita mengatakan...

Ini cerita apaan sich?

Ga jelas

Anonim mengatakan...

gak jelas..cerita ini kaya rekaan..

Posting Komentar

 
 
 
Blog Directory Atheist Blogs - BlogCatalog Blog Directory TopOfBlogs foto hantu Top Religion blogs blogarama - the blog directory